Wednesday, May 27, 2015

EXO FEVER

Ini adalah salah satu cerpen buatan saya hehe maaf kalo kurang bagus ini masih permulaan, sebenernya ini adalah salah satu tugas b.indo saya juga. Silahkan dibaca :)


                            EXO FEVER
Cast: •Sehun
             • Luhan
             • Baekhyun

Sinar fajar sudah mulai redum kini hanya ada pemandangan senja yang indah. Namun tidak untuk satu gadis ini,“Bete.., Bete..., Bete...,” Luhan melempar tasnya kesembarang arah, lalu tubuh mungilnya pun turut jatuh di atas tempat tidurnya.
      Luhan, remaja yang semula kalem dan gak banyak tingkah ini, kini berubah menjadi sebaliknya. Remaja yang sedang tergila-gila dengan boy band yang sedang naik daun,EXO. Kini tengah diselimuti atmosfer galau. Gara-gara gak menang kuis yang berhadiah tiket konser EXO,ditambah poster EXO kesayangan nya tak sengaja disobek adiknya.
“Lu Ge, ini ada Baekhyun, Nak!”Luhan terperanjat setelah mendengar suara khas Ibunya di ruang bawah. Teringat tadi siang  di sekolah, Baekhyun mengajaknya ke toko CD untuk membeli CD album EXO terbaru.
“Iya Bu.Ah Baek,tunggu sebentar.”Luhan pun bergegas ke kamar mandi dan mengganti bajunya.
***
Luhan pun menuruni tangga untuk menemui Baekhyun.
“Ah ya Nak,ini ada telepon dari Sehun!”
“Bilang aja Luhan lagi gak ada Bu, Luhan pergi dulu ya, mau nemenin Baekhyun. Daaahhh”Ucap Luhan diambang pintu.
Luhan benar-benar berubah,kegilaan nya pada EXO membuat dia lupa hal-hal kecil yang dulu selalu dinantikannya. Seperti ke toko buku bersama Sehun, membeli bubble tea bersama, berkencan dengan Sehun. Ya Oh Sehun, kekasih dari si cantik Xi Luhan. Mereka sudah mejalin hubungan selama sebelas bulan. Luhan merasa memiliki banyak kesamaan dengan Sehun ditambah sifat Sehun yang lembut, romantis dan baik. Itu yang membuat Luhan nyaman dan alasan dia menerima cinta Sehun. Tak jarang Sehun membuat pipi Luhan merah merona ketika Sehun menulis puisi atau menyanyikan lagu untuk Luhan.Tapi itu dulu,sebelum Luhan terjangkit virus EXO Fever.
Akhir-akhir ini Luhan mendadak jadi pelupa. Seperti siang ini, Sehun menghubunginya lewat telepon rumah gara-gara nomor ponsel Luhan sibuk dan gak bisa dihubungi. Kemarin malam Luhan sudah berjanji akan menemani Sehun untuk membeli buku. Tapi buktinya, Luhan lebih memilih menemani Baekhyun untuk membeli CD EXO itu.
Tidak hanya itu, kini Luhan tak serius membalas pesan dari Sehun. Berkomunikasi lewat telepon dimalam hari seperti yang biasa dilakukan pun sekarang tidak. Padahal dulu, Luhan selalu bersemangat jika itu bersangkutan dengan Sehun. Luhan berbeda semenjak tahu EXO.
***



April sudah berlalu separuh, dan Luhan masih saja demam tinggi.
Luhan baru saja pulang menemani Baekhyun dalam misi pencarian CD EXO First Box. Pencarian yang penuh perjuangan itu membuat Luhan ingin cepat-cepat sampai rumah lalu tidur sepuasnya.
“Lu Ge, tadi Sehun kesini lho! Katanya sih pengen ketemu kamu, tapi kamu nggak ada. Jadi dia nitipin sesuatu buat kamu. Udah Ibu simpan di kamar kamu tuh.”
 “Ah Bu aku pegel nih. Aku mau tidur dulu terus aku mau kencan deh sama Kris” Luhan berlalu, meninggalkan Ibunya yang geleng-geleng kebingungan.
   ***
“Ah........., akhirnya...”Luhan merebahkan tubuhnya di kasur dan akan segera menutup matanya. Namun niat itu Ia urungkan ketika ekor matanya melihat kotak yang dibalut dengan kertas kado warna kesukaannya di atas meja belajarnya.
Luhan meraih kotak itu lalu dengan hati-hati ia membuka kotak itu. Dan kotak itu berisi sebuah buku dan secarik kertas.
“Hai Luhannie, semoga kotak ini tidak mengganggu kesibukan kamu ya. Aku hanya ingin memberimu buku ini. Kamu masih ingat kan ketika kamu merengek meminta aku membelikan buku ini saat hari jadi kita yang sudah menginjak satu tahun? Nah sekarang sudah tanggal 8 April, ya tanggal hari jadi kita. Ah ya, Happy Anniversary 1st Year my baby deer. Semoga kamu menyukainya Lu.
Oh iya, aku sekalian pamit. Hari ini aku akan berangkat ke Jepang. Ayahku pindah tugas kesana. Jadi aku dan Ibuku harus ikut. Maaf aku baru memberi kabar sekarang, sebenarnya aku akan memberi kabar ini kemarin, tapi sepertinya kamu sangat sibuk. Tapi tidak masalah. Aku senang karena kamu telah memberiku kesempatan untuk menjagamu.Kau pun telah memberikan warna dalam hidupku. Aku sangat senang. Dan aku akan sangat senang jika kau dengan senang hati menerima buku ini. Jaga dirimu baik-baik ya Lu.
Salam sayang,
Sehun”
Luhan tersentak, cairan bening dari matanya berlomba-lomba untuk keluar. Tiba-tiba ia didera rasa kelihangan, bersalah,dan penyesalan yang amat sangat.
“Ibuuuuuuuuu.....”
“Iya ada apa sayang?
“Temani aku ke bandara ya Bu, please...”
“Eh kok nangis? Kenapa? EXO mau konser lagi ya? EXO lagi di bandara sekarang?”

“Hiks. Bukan,bukan itu Bu! Ini perkara hati” Luhan menarik tangan Ibunya sembari menyeka air matanya yang hampir jatuh.Luhan benar-benar tidak ingin kehilangan Sehun yang selama ini menjadi pengisi hatinya.Namun apa daya, Ia tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya hanya tersisa penyesalan dalam benak Luhan.

No comments:

Post a Comment