Ini adalah salah satu cerpen buatan saya hehe maaf kalo kurang bagus ini masih permulaan, sebenernya ini adalah salah satu tugas b.indo saya juga. Silahkan dibaca :)
EXO FEVER
Cast: •Sehun
• Luhan
• Baekhyun
Sinar fajar sudah mulai redum kini hanya
ada pemandangan senja yang indah. Namun tidak untuk satu gadis ini,“Bete..,
Bete..., Bete...,” Luhan melempar tasnya kesembarang arah, lalu tubuh mungilnya
pun turut jatuh di atas tempat tidurnya.
Luhan, remaja yang semula
kalem dan gak banyak tingkah ini, kini berubah menjadi sebaliknya. Remaja yang
sedang tergila-gila dengan boy band yang sedang naik daun,EXO. Kini tengah
diselimuti atmosfer galau. Gara-gara gak menang kuis yang berhadiah tiket
konser EXO,ditambah poster EXO kesayangan nya tak sengaja disobek adiknya.
“Lu Ge, ini ada Baekhyun, Nak!”Luhan
terperanjat setelah mendengar suara khas Ibunya di ruang bawah. Teringat tadi
siang di sekolah, Baekhyun mengajaknya
ke toko CD untuk membeli CD album EXO terbaru.
“Iya Bu.Ah Baek,tunggu sebentar.”Luhan
pun bergegas ke kamar mandi dan mengganti bajunya.
***
Luhan pun menuruni tangga untuk menemui
Baekhyun.
“Ah ya Nak,ini ada telepon dari Sehun!”
“Bilang aja Luhan lagi gak ada Bu, Luhan
pergi dulu ya, mau nemenin Baekhyun. Daaahhh”Ucap Luhan diambang pintu.
Luhan benar-benar berubah,kegilaan nya
pada EXO membuat dia lupa hal-hal kecil yang dulu selalu dinantikannya. Seperti
ke toko buku bersama Sehun, membeli bubble
tea bersama, berkencan dengan Sehun. Ya Oh Sehun, kekasih dari si cantik Xi
Luhan. Mereka sudah mejalin hubungan selama sebelas bulan. Luhan merasa
memiliki banyak kesamaan dengan Sehun ditambah sifat Sehun yang lembut,
romantis dan baik. Itu yang membuat Luhan nyaman dan alasan dia menerima cinta Sehun.
Tak jarang Sehun membuat pipi Luhan merah merona ketika Sehun menulis puisi atau
menyanyikan lagu untuk Luhan.Tapi itu dulu,sebelum Luhan terjangkit virus EXO
Fever.
Akhir-akhir ini Luhan mendadak jadi
pelupa. Seperti siang ini, Sehun menghubunginya lewat telepon rumah gara-gara
nomor ponsel Luhan sibuk dan gak bisa dihubungi. Kemarin malam Luhan sudah berjanji
akan menemani Sehun untuk membeli buku. Tapi buktinya, Luhan lebih memilih
menemani Baekhyun untuk membeli CD EXO itu.
Tidak hanya itu, kini Luhan tak serius
membalas pesan dari Sehun. Berkomunikasi lewat telepon dimalam hari seperti
yang biasa dilakukan pun sekarang tidak. Padahal dulu, Luhan selalu bersemangat
jika itu bersangkutan dengan Sehun. Luhan berbeda semenjak tahu EXO.
***
April sudah berlalu separuh, dan Luhan
masih saja demam tinggi.
Luhan baru saja pulang menemani Baekhyun
dalam misi pencarian CD EXO First Box. Pencarian yang penuh perjuangan itu
membuat Luhan ingin cepat-cepat sampai rumah lalu tidur sepuasnya.
“Lu Ge, tadi Sehun kesini lho! Katanya
sih pengen ketemu kamu, tapi kamu nggak ada. Jadi dia nitipin sesuatu buat
kamu. Udah Ibu simpan di kamar kamu tuh.”
“Ah Bu aku pegel nih. Aku mau tidur dulu terus
aku mau kencan deh sama Kris” Luhan berlalu, meninggalkan Ibunya yang
geleng-geleng kebingungan.
***
“Ah........., akhirnya...”Luhan
merebahkan tubuhnya di kasur dan akan segera menutup matanya. Namun niat itu Ia
urungkan ketika ekor matanya melihat kotak yang dibalut dengan kertas kado
warna kesukaannya di atas meja belajarnya.
Luhan meraih kotak itu lalu dengan
hati-hati ia membuka kotak itu. Dan kotak itu berisi sebuah buku dan secarik
kertas.
“Hai
Luhannie, semoga kotak ini tidak mengganggu kesibukan kamu ya. Aku hanya ingin
memberimu buku ini. Kamu masih ingat kan ketika kamu merengek meminta aku
membelikan buku ini saat hari jadi kita yang sudah menginjak satu tahun? Nah
sekarang sudah tanggal 8 April, ya tanggal hari jadi kita. Ah ya, Happy
Anniversary 1st Year my baby deer. Semoga kamu menyukainya Lu.
Oh
iya, aku sekalian pamit. Hari ini aku akan berangkat ke Jepang. Ayahku pindah tugas
kesana. Jadi aku dan Ibuku harus ikut. Maaf aku baru memberi kabar sekarang,
sebenarnya aku akan memberi kabar ini kemarin, tapi sepertinya kamu sangat sibuk.
Tapi tidak masalah. Aku senang karena kamu telah memberiku kesempatan untuk
menjagamu.Kau pun telah memberikan warna dalam hidupku. Aku sangat senang. Dan
aku akan sangat senang jika kau dengan senang hati menerima buku ini. Jaga dirimu
baik-baik ya Lu.
Salam
sayang,
Sehun”
Luhan tersentak, cairan bening dari
matanya berlomba-lomba untuk keluar. Tiba-tiba ia didera rasa kelihangan,
bersalah,dan penyesalan yang amat sangat.
“Ibuuuuuuuuu.....”
“Iya ada apa sayang?
“Temani aku ke bandara ya Bu, please...”
“Eh kok nangis? Kenapa? EXO mau konser
lagi ya? EXO lagi di bandara sekarang?”
“Hiks. Bukan,bukan itu Bu! Ini perkara
hati” Luhan menarik tangan Ibunya sembari menyeka air matanya yang hampir jatuh.Luhan
benar-benar tidak ingin kehilangan Sehun yang selama ini menjadi pengisi
hatinya.Namun apa daya, Ia tidak bisa berbuat apa-apa, hingga akhirnya hanya
tersisa penyesalan dalam benak Luhan.
No comments:
Post a Comment